PENYU
KEMPI
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudinae
Famili : Cheloniidae
Genus : Lepidochelys
Spesies : Lepidochelys kempii
Morfologi
Penyu kempi (Lepidochelys kempii) merupakan spesies penyu terkecil dan dapat dibedakan melalui morfologi serta warna cangkangnya. Karapas punggung penyu kempi biasanya memiliki 5 sisik vertebral, 1 nuchal, 5 pasang costal, 12 pasang marginal, dan 2 supracaudal. Bagian tengah plastron memiliki 4 pasang sisik inframarginal, yang masing-masing memiliki lubang kulit kecil (pore) berlokasi pada margin posterior. Penyu kempi yang mendekati dewasa memiliki karapas abu-abu gelap dengan plastron putih kekuningan. Menuju fase dewasa, penyu kempi umumnya memiliki karapas hijau keabu-abuan dengan plastron kekuningan pucat. Penyu kempi memiliki kepala berbentuk segitiga dengan mulut bagian depan yang sedikit bengkok. Pada tiap sirip depan memiliki cakar, sedangkan sirip belakang dapat memiliki satu atau dua cakar.
(A-B)
Bagian dorsal penyu kempi; (C) Bagian kepala atas; (D) Bagian lateral kepala;
(E) Bagian depan kepala.
Pictures
courtesy: Fátima Y. Camacho-Sánchez (sumber:
https://www.intechopen.com/chapters/75625)
Habitat dan Makanan
Habitat asli penyu
kempi adalah di pantai Meksiko, dikategorikan sebagai penyu yang paling
terancam punah dan yang paling dilindungi di dunia. Penyu kempi
mengikuti dua rute utama di Meksiko, yaitu satu ke utara ke daerah Mississippi,
yang lain ke selatan ke Campeche Bank, dekat Semenanjung Yucatan.
FaunaDanFlora.com
Seperti halnya penyu tempayan, penyu
kempi termasuk jenis karnivora, yaitu mereka juga memakan kepiting, kerang,
udang dan kerang remis.
Reproduksi
Individu dari penyu kempi menghabiskan sebagian besar
hidup mereka dalam isolasi, umumnya melakukan kontak dengan spesies sejenis
hanya untuk kawin dan bersarang. Penyu kempi baik jantan maupun betina
dilaporkan mencapai kematangan seksual antara usia 11 dan 35 tahun. Perkawinan
terjadi di dalam air, jantan menggunakan sirip dan cakar melengkung panjang
untuk mencengkeram betina saat kawin. Dan seekor betina menggunakan sirip
depannya untuk menggali lubang tubuh yang cukup dalam agar karapasnya sejajar
dengan pasir di sekitarnya. Dia kemudian menggunakan sirip belakangnya untuk
menggali rongga di mana telur akan disimpan. Setelah telur disimpan, betina
mengisi rongga telur dan lubang tubuh dengan sirip belakangnya dan menggunakan
plastronnya untuk menghapus tanda sarang. Telurnya kasar dan tertutup lendir
yang melindunginya dari pecah saat diletakkan. Betina mungkin menghabiskan dua
jam atau lebih untuk bersarang. Betina bersarang setiap dua hingga tiga tahun,
dan mungkin bertelur antara satu dan sembilan cengkeraman per musim bersarang.
Betina bertelur antara 50 dan 200 telur per kopling. Musim bersarang
berlangsung dari April hingga Juli.
Sumber
gambar : https://www.nps.gov/pais/learn/nature/Kempsridleystory.htm
Predasi
Predasi penyu lekang kempi meliputi manusia
(perburuan, baling-baling perahu, jaring, dan sampah), diikuti oleh pemangsaan
alami oleh burung pantai, hiu, dan hewan laut lainnya. Lampu di sekitar area
bersarang terkadang menyebabkan mereka merangkak menjauh dari air. Sampah dan
kebisingan dapat menyebabkan betina berbalik dari pantai bersarang dan kembali
ke air, mencegah pengendapan telur. Penyu juga diburu secara ilegal untuk
diambil dagingnya. Ancaman penangkapan penyu
kempi oleh nelayan dan pengambilan telurnya oleh penduduk setempat merupakan
faktor penyebab penurunan keberadaan populasi penyu di alam. Individu
yang bertahan hidup sampai dewasa dapat hidup 30 tahun dan mungkin sampai 50
tahun. Setelah setidaknya 10 tahun di laut, betina dewasa kembali ke sarang di
pantai yang sama tempat mereka menetas.
Persebaran
Penyu memiliki persebaran yang umumnya berada di
perairan tropis dan wilayah kecil dari wilayah subtropik. Pada penyu Kamp's
Ridley (Lepidochelys kempii) memiliki persebaran yang berada di Amerika,
Meksiko, Britania Raya, dan beberapa belahan Eropa bagian barat. Dari 7 jenis
penyu, 6 jenis memiliki kawasan persebaran yang berada di Indonesia, terkecuali
penyu Kamp's Ridley yang memiliki persebaran yang berada di luar Indonesia. Penyu
Kamp's Ridley merupakan satu-satunya jenis penyu yang tidak memiliki habitat
dan tempat makan di wilayah Indonesia
Status
konservasi
Penyu merupakan salah satu biota laut eksotik yang
keberedaannya sekarang semakin terancam punah. Terutama jenis penyu belimbing (Dermochelys
coriacea), penyu kemp’s ridley (Lepidochelys kempii) dan penyu sisik
(Eretmochelys imbricata). Dalam International Union for Conservation of Nature
Red List of Threatened Species (IUCN Red List of Threatened Species) penyu
kemp’s ridley berstatus Critically Endangered (Terancam Punah). Keadaan ini
yang menyebabkan di bentuknya aturan Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Pasal
21 Ayat (2) Huruf e., 1990. Peraturan ini melarang penangkapan, mengkonsumsi
ataupun memperjualbelikan telur, daging, atau bagian tubuh penyu lainnya.
Daftar Pustaka
PROFAUNA, P. o. (2013, Juli 11). Panduan
Pengamatan Penyu.
DKPP. (2018, Februari 07). Mengenal Jenis dan Morfologi Spesies Penyu
Laut.
Indonesia, Y. P. (2019, April 11). Habitat Dan Distribusi Penyu.
Klug,
Z. 2006. "Lepidochelys
kempii" (On-line), Animal Diversity Web. Accessed November 09, 2021
at https://animaldiversity.org/accounts/Lepidochelys_kempii/
https://tpwd.texas.gov/huntwild/wild/species/ridley/
Diakses 10 November 2021.
Shaver, D. J. (2020). Threats to
Kemp’s ridley sea turtle (Lepidochelys kempii Garman, 1880) nests incubating
in situ on the Texas coast. Herpetology Notes, 13,
907-923.
Reyes-López et al. 2021. Rediscovering Kemp’s Ridley
Sea Turtle (Lepidochelys kempii): Molecular Analysis and Threats.
10.5772/intechopen.96655 diakses pada 11 November 2021.
Schmid, J. dan Barichivich, W. (2006). Lepidochelys kempii - Kemp's ridley
turtle. Journal Biology and Conservation of Florida Turtles, Chelonian
Research Monographs. (3):128- 141.https://www.researchgate.net/publication/352384497_Lepidochelys_kempii_Kemp's_ridley_turtle
Rahman, I., Larasati, C. E., Damayanti, A. A.,
Gigentika, S. (2021). Penyuluhan Mengenai Optimalisasi Upaya Pelestarian
Penyu Di Pantai Mapak Indah, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela.
Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram, 8 (1), 39-46.
https://www.iucnredlist.org/species/11533/155057916
https://oceana.org/marine-life/sea-turtles-reptiles/flatback-turtle
https://www.iucnredlist.org/species/11534/3292503