Minggu, 13 Juni 2021

Mengenal Penyu Pipih


Klasifikasi Penyu Pipih

Kingdom        : Animalia

Filum             : Chordata

Subfilum        : Vertebrata

Kelas              : Sauropsida

Ordo               : Testudines

Subordo          : Cryptodira

Superfamili     : Chelonioidea

Famili             : Cheloniidae

Genus             : Natator

Spesies           : Natator depressus


Sumber: fordiver.com


Morfologi

- Karapas berwarna kelabu, berbentuk pipih atau rata, dan hanya sedikit melengkung di sisi luarnya.

-Plastron atau bagian bawah karapas berwarna putih atau kuning.

Terdapat 4 pasang lempengan pada karapasnya.

- Berat penyu pipih dewasa dapat mencapai 90 kg.

- Panjang penyu piph dewasa dapat mencapai 1 m dengan panjang lengkung karapasnya sekitar 90 cm.

-Pada penyu dewasa, betina lebih besar daripada jantan.

- Mempunyai lapisan keratin yang lebih tipis pada karapas dan fliipernya daripada penyu yang lain, sehingga sering berdarah walaupun hanya terkena tekanan yang kecil sekalipun. Mungkin ini salah satu alasan kenapa penyu pipih tidak ditemukan di sekitar terumbu karang.


            Kepala


Sumber: https://flatbacks.dbca.wa.gov.au/flatbacks


Karapas

Sumber: https://flatbacks.dbca.wa.gov.au/flatbacks


Plastron

Sumber: https://flatbacks.dbca.wa.gov.au/flatbacks


Persebaran

          Penyu pipih dapat ditemukan di Australia dan jarang berpergian jauh dari habitatnya, biasanya di utara Australia atau pantai Papua Nugini dan Indonesia untuk mencari makan. Penyu ini menyukai perairan laut yang dangkal yang jauh dari area terumbu karang. Penyu pipih memiliki persebaran yang paling kecil dibandingkan penyu-penyu lainnya.


Habitat

Penyu pipih kebanyakan ditemukan di teluk, perairan dangkal, perairan berumput, muara, dan laguna. Tidak ada penyu pipih yang pernah ditemukan di terumbu karang.

Perkembangan

          Tukik penyu pipih memiliki ukuran yang lebih besar daripada tukik penyu lainnya, dengan ukuran panjang karapas rata-rata 60 mm. Ukuran badan mereka membantu mereka dalam menghindari predator seperti kepiting dan burung camar, serta membuat mereka menjadi perenang yang kuat. Ukuran dan kemampuan berenang mereka membuat mereka tidak mudah terbawa arus atau terlempar oleh ombak.

          Walaupun memiliki kemampuan renang yang baik, penyu pipih muda secara umum hanya tinggal di pantai, sehingga penyu ini tidak melewati pelagic phase atau biasa dikenal dengan sebutan lost years, dimana para penyu muda mengarungi dan mengeksplor laut sehingga hamper tidak diketahui keberadaannya. Penyu pipih mencapai usia dewasa diantara umur 7 tahun sampai 50 tahun.

Reproduksi

          Waktu mating ( perkawinan ) dan bertelur terjadi pada bulan November dan Desember bagi penyu pipih. Penyu pipih betina akan menggali lubang di wilayah pasir pantai untuk bertelur. Ukuran telur memilki panjang sekitar 51 mm dan penyu pipih dapat bertelur sampai sekitar 50 telur dalam satu kali bertelur (100 sampai 150 telur untuk penyu-penyu lainnya).

Masa hidup

          Seperti penyu-penyu lainnya, penyu pipih memiliki masa hidup sampai dengan 100 tahun pada umumnya. Penyu pipih di penangkaran dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat karena mendapatkan lebih banyak protein dalam pola makannya. Umur penyu diukur berdasarkan panjang karapasnya.

Makanan

          Penyu pipih merupakan karnivora (sebagian ada yang menyebut omnivora) dan jarang memakan tumbuh-tumbuhan. Mereka memakan timun laut, moluska, ubur-ubur, udang, dan invertebrata lainnya yang ada di perairan dangkal.

Predasi

          Karena penyu pipih terlahir dengan ukuran yang cukup besar dan memiliki kemampuan renang yang baik, penyu pipih jarang tertangkap oleh predatornya. Dan juga apabila tukik penyu pipih lahir saat malam hari lebih mempunyai kesempatan bertahan hidup yang lebih tinggi, karena kegelapan pada malam hari memberikan mereka waktu yang lebih banyak untuk bisa beradaptasi. Untuk predator yang sering memangsa penyu pipih adalah hiu dan paus.

Status Konservasi

          Penyu pipih merupakan penyu yang paling tidak terancam punah dibandingkan dengan penyu-penyu lainnya, dikarenakan dagingnya tidak menjadi incaran manusia. Hal itu juga terjadi karena penyu pipih cenderung menghabiskan waktunya di dekat pantai, sehingga tidak tertangkap oleh jaring nelayan seperti penyu lainnya. Menurut IUCN sendiri, status konservasi penyu pipih adalah data deficient atau data yang dimiliki kurang untuk penentuan status konservasi dari penyu pipih ini. Namun, berdasarkan informasi yang disediakan WWF, status konservasi penyu pipih adalah terancam punah menurut Panduan Identifikasi Penyu untuk Awam.


 

Daftar Pustaka

https://flatbacks.dbca.wa.gov.au/interactive/index.html

http://kk.sttbandung.ac.id/id1/2-3042-2940/Penyu-Pipih_159032_kk-sttbandung.html

https://www.wwf.id/spesies/penyu

King, J. 2016. Flatback and foxes: using cameras to capture sea turtle nest predation. Murdoch University.

Thielk, E. 2003. Natator depressus flatback turtle. https://animaldiversity.org/accounts/Natator_depressus/; 30 Mei 2021