Selasa, 30 November 2021

Mengenal Lebih Dekat "Penyu Kempi"

 

PENYU KEMPI

Klasifikasi

Kingdom         : Animalia

Filum               : Chordata

Kelas               : Reptilia

Ordo                : Testudinae

Famili              : Cheloniidae

Genus              : Lepidochelys

Spesies : Lepidochelys kempii

Morfologi





Penyu kempi (Lepidochelys kempii) merupakan spesies penyu terkecil dan dapat dibedakan melalui morfologi serta warna cangkangnya. Karapas punggung penyu kempi biasanya memiliki 5 sisik vertebral, 1 nuchal, 5 pasang costal, 12 pasang marginal, dan 2 supracaudal. Bagian tengah plastron memiliki 4 pasang sisik inframarginal, yang masing-masing memiliki lubang kulit kecil (pore) berlokasi pada margin posterior. Penyu kempi yang mendekati dewasa memiliki karapas abu-abu gelap dengan plastron putih kekuningan. Menuju fase dewasa, penyu kempi umumnya memiliki karapas hijau keabu-abuan dengan plastron kekuningan pucat. Penyu kempi memiliki kepala berbentuk segitiga dengan mulut bagian depan yang sedikit bengkok. Pada tiap sirip depan memiliki cakar, sedangkan sirip belakang dapat memiliki satu atau dua cakar.

(A-B) Bagian dorsal penyu kempi; (C) Bagian kepala atas; (D) Bagian lateral kepala; (E) Bagian depan kepala.

Pictures courtesy: Fátima Y. Camacho-Sánchez (sumber: https://www.intechopen.com/chapters/75625)

Habitat dan Makanan


Habitat asli penyu kempi adalah di pantai Meksiko, dikategorikan sebagai penyu yang paling terancam punah dan yang paling dilindungi di dunia. Penyu kempi mengikuti dua rute utama di Meksiko, yaitu satu ke utara ke daerah Mississippi, yang lain ke selatan ke Campeche Bank, dekat Semenanjung Yucatan.

FaunaDanFlora.com

Seperti halnya penyu tempayan, penyu kempi termasuk jenis karnivora, yaitu mereka juga memakan kepiting, kerang, udang dan kerang remis.

Reproduksi

Individu dari penyu kempi menghabiskan sebagian besar hidup mereka dalam isolasi, umumnya melakukan kontak dengan spesies sejenis hanya untuk kawin dan bersarang. Penyu kempi baik jantan maupun betina dilaporkan mencapai kematangan seksual antara usia 11 dan 35 tahun. Perkawinan terjadi di dalam air, jantan menggunakan sirip dan cakar melengkung panjang untuk mencengkeram betina saat kawin. Dan seekor betina menggunakan sirip depannya untuk menggali lubang tubuh yang cukup dalam agar karapasnya sejajar dengan pasir di sekitarnya. Dia kemudian menggunakan sirip belakangnya untuk menggali rongga di mana telur akan disimpan. Setelah telur disimpan, betina mengisi rongga telur dan lubang tubuh dengan sirip belakangnya dan menggunakan plastronnya untuk menghapus tanda sarang. Telurnya kasar dan tertutup lendir yang melindunginya dari pecah saat diletakkan. Betina mungkin menghabiskan dua jam atau lebih untuk bersarang. Betina bersarang setiap dua hingga tiga tahun, dan mungkin bertelur antara satu dan sembilan cengkeraman per musim bersarang. Betina bertelur antara 50 dan 200 telur per kopling. Musim bersarang berlangsung dari April hingga Juli.



Sumber gambar : https://www.nps.gov/pais/learn/nature/Kempsridleystory.htm

Predasi

Predasi penyu lekang kempi meliputi manusia (perburuan, baling-baling perahu, jaring, dan sampah), diikuti oleh pemangsaan alami oleh burung pantai, hiu, dan hewan laut lainnya. Lampu di sekitar area bersarang terkadang menyebabkan mereka merangkak menjauh dari air. Sampah dan kebisingan dapat menyebabkan betina berbalik dari pantai bersarang dan kembali ke air, mencegah pengendapan telur. Penyu juga diburu secara ilegal untuk diambil dagingnya. Ancaman penangkapan penyu kempi oleh nelayan dan pengambilan telurnya oleh penduduk setempat merupakan faktor penyebab penurunan keberadaan populasi penyu di alam. Individu yang bertahan hidup sampai dewasa dapat hidup 30 tahun dan mungkin sampai 50 tahun. Setelah setidaknya 10 tahun di laut, betina dewasa kembali ke sarang di pantai yang sama tempat mereka menetas.

Persebaran

Penyu memiliki persebaran yang umumnya berada di perairan tropis dan wilayah kecil dari wilayah subtropik. Pada penyu Kamp's Ridley (Lepidochelys kempii) memiliki persebaran yang berada di Amerika, Meksiko, Britania Raya, dan beberapa belahan Eropa bagian barat. Dari 7 jenis penyu, 6 jenis memiliki kawasan persebaran yang berada di Indonesia, terkecuali penyu Kamp's Ridley yang memiliki persebaran yang berada di luar Indonesia. Penyu Kamp's Ridley merupakan satu-satunya jenis penyu yang tidak memiliki habitat dan tempat makan di wilayah Indonesia

 

Status konservasi

Penyu merupakan salah satu biota laut eksotik yang keberedaannya sekarang semakin terancam punah. Terutama jenis penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu kemp’s ridley (Lepidochelys kempii) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata). Dalam International Union for Conservation of Nature Red List of Threatened Species (IUCN Red List of Threatened Species) penyu kemp’s ridley berstatus Critically Endangered (Terancam Punah). Keadaan ini yang menyebabkan di bentuknya aturan Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Pasal 21 Ayat (2) Huruf e., 1990. Peraturan ini melarang penangkapan, mengkonsumsi ataupun memperjualbelikan telur, daging, atau bagian tubuh penyu lainnya.


 

 

  

Daftar Pustaka

PROFAUNA, P. o. (2013, Juli 11). Panduan Pengamatan Penyu.

DKPP. (2018, Februari 07). Mengenal Jenis dan Morfologi Spesies Penyu Laut.

Indonesia, Y. P. (2019, April 11). Habitat Dan Distribusi Penyu.

Klug, Z. 2006. "Lepidochelys kempii" (On-line), Animal Diversity Web. Accessed November 09,                             2021 at https://animaldiversity.org/accounts/Lepidochelys_kempii/

                               https://tpwd.texas.gov/huntwild/wild/species/ridley/ Diakses 10 November 2021.

Shaver, D. J. (2020). Threats to Kemp’s ridley sea turtle (Lepidochelys kempii Garman, 1880)                                 nests incubating in situ on the Texas coast. Herpetology Notes13, 907-923.

Reyes-López et al. 2021. Rediscovering Kemp’s Ridley Sea Turtle (Lepidochelys kempii):                                   Molecular Analysis and Threats. 10.5772/intechopen.96655 diakses pada 11 November                             2021.

Schmid, J. dan Barichivich, W. (2006). Lepidochelys kempii - Kemp's ridley turtle. Journal                    Biology and Conservation of Florida Turtles, Chelonian Research Monographs. (3):128-        141.https://www.researchgate.net/publication/352384497_Lepidochelys_kempii_Kemp's_ridley_turtle

Rahman, I., Larasati, C. E., Damayanti, A. A., Gigentika, S. (2021). Penyuluhan Mengenai                                  Optimalisasi Upaya Pelestarian Penyu Di Pantai Mapak Indah, Kelurahan Jempong                                  Baru, Kecamatan Sekarbela. Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram, 8 (1), 39-46.

https://www.iucnredlist.org/species/11533/155057916

https://oceana.org/marine-life/sea-turtles-reptiles/flatback-turtle

https://www.iucnredlist.org/species/11534/3292503