Penyu adalah kura-kura laut yang ditemukan di semua samudera di dunia dan merupakan salah satu hewan purba yang masih hidup sampai sekarang. Penyu juga merupakan satwa migran yang seringkali bermigrasi dalam jarak ribuan kilometer antara daerah tempat makan dan tempat bertelur, enam dari tujuh penyu di dunia memiliki habitat di Indonesia, penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu pipih (Narator depressus), dan penyu tempayan (Caretta caretta). Habitat penyu adalah laut, penyu banyak menghabiskan waktu di laut untuk mencari makanan dan beragam aktivitas lainnya. Penyu sewaktu-waktu muncul ke permukaan air yaitu untuk melakukan pernafasan.
Penyu berkembang biak secara kawin untuk menghasilkan telur. Selama masa kawin penyu jantan menarik perhatian penyu betina dengan menggosok kepalanya atau menggigit leher penyu betina. Beberapa penyu jantan berkompetisi untuk merebut perhatian penyu betina. Hanya penyu betina yang pergi ke pantai untuk bersarang dan menetaskan telurnya.
Penyu memiliki siklus hidup yang begitu lama dan mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi, sehingga sering ditemukan perburuan ilegal penyu untuk diambil telurnya maupun daging dan organ tubuh. Seluruh spesies penyu memiliki siklus hidup yang sama dengan penyu lainnya. Secara umum siklus hidup penyu terbagi atas pantai peneluran, ruaya pakan dan ruaya kawin. Dalam mencapai dewasa, kelamin penyu memiliki pertumbuhan yang sangat lambat dan memerlukan waktu berpuluh-puluh tahun untuk mecapai usia produktifnya.
Berikut
di bawah ini merupakan siklus hidup penyu:
Sumber: https://twitter.com/bkipmmanado
1. Penyu
dewasa mulai berkembangbiak pada usia 30 tahun. Penyu betina mulai bertelur
pada malam hari dan berakhir sebelum subuh. Penyu betina akan memilih tempat
bertelur yang bersih dari sampah, dengan menggunakan sirip belakangnya untuk
menggali pasir membuat lubang dengan kedalaman 50-70 cm. Penyu bertelur sekitar
80-120 butir yang berukuran sebesar bola pingpong. Setelah bertelur, penyu
betina kembali ke laut meninggalkan telurnya.
Sumber: food.detik.com
2. Setelah
45-60 hari tukik akan menetas, tukik adalah sebutan untuk anak penyu yang baru
lahir. Umumnya tukik akan menetas pada waktu malam hari. Tukik yang berhasil
menetas akan kembali ke laut dengan mengikuti sinar bulan pada permukaan air. Selama
berada di laut tukik harus berjuang hidup dari ancaman hewan predator.
Banyaknya ancaman pada tukik mengakibatkan berkurangnya populasi penyu dari
1000 ekor tukik yang menetas hanya satu yang dapat tumbuh hingga dewasa.
Sumber: www.mongabay.co.id
3 Tukik
yang sudah dewasa akan mulai memakan udang, ubur-ubur, kepiting, lamun dan
ikan-ikan kecil. Walaupun sudah tumbuh dewasa dan memiliki karapas yang kuat,
penyu masih menjadi ancaman bagi hewan predator, seperti hiu. Manusia dapat
menjadi ancaman terbesar bagi kehidupan penyu, karena telur penyu memiliki
nilai ekonomis yang sangat tinggi yang menyebabkan manusia banyak memburunya.
Sumber: yayasanpenyu.org
4. Penyu
yang berhasil bertahan hidup akan mencari pasangan untuk berkembang biak. Penyu
betina yang berhasil berkembang biak akan kembali ke tempat mereka dilahirkan
untuk bertelur.
Sumber: https://www.youtube.com
Ditulis oleh: Haniya Mei Lestari,
Divisi Humas KSPL “Chelonia” (2020)
Sumber:
Gurusinga,
J. 2015. Konservasi Penyu. Diambil dari: https://www.academia.edu.
Diakses pada 22 Agustus 2020.
Sutrisna, LGI, et al. 2020. Animasi Siklus Hidup dan Pelestarian Penyu Desa Adat Tanjung Benoa. Pusat Teknologi dan Budaya ITB STIKOM Bali. Diambil dari: https://www.youtube.com. Diakses pada 22 Agustus 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar