Selasa, 25 Agustus 2020

Siklus Hidup Penyu

Penyu adalah kura-kura laut yang ditemukan di semua samudera di dunia dan merupakan salah satu hewan purba yang masih hidup sampai sekarang. Penyu juga merupakan satwa migran yang seringkali bermigrasi dalam jarak ribuan kilometer antara daerah tempat makan dan tempat bertelur, enam dari tujuh penyu di dunia memiliki habitat di Indonesia, penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu pipih (Narator depressus), dan penyu tempayan (Caretta caretta). Habitat penyu adalah laut, penyu banyak menghabiskan waktu di laut untuk mencari makanan dan beragam aktivitas lainnya. Penyu sewaktu-waktu muncul ke permukaan air yaitu untuk melakukan pernafasan.

Penyu berkembang biak secara kawin untuk menghasilkan telur. Selama masa kawin penyu jantan menarik perhatian penyu betina dengan menggosok kepalanya atau menggigit leher penyu betina. Beberapa penyu jantan berkompetisi untuk merebut perhatian penyu betina. Hanya penyu betina yang pergi ke pantai untuk bersarang dan menetaskan telurnya.

Penyu memiliki siklus hidup yang begitu lama dan mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi, sehingga sering ditemukan perburuan ilegal penyu untuk diambil telurnya maupun daging dan organ tubuh. Seluruh spesies penyu memiliki siklus hidup yang sama dengan penyu lainnya. Secara umum siklus hidup penyu terbagi atas pantai peneluran, ruaya pakan dan ruaya kawin. Dalam mencapai dewasa, kelamin penyu memiliki pertumbuhan yang sangat lambat dan memerlukan waktu berpuluh-puluh tahun untuk mecapai usia produktifnya.

Berikut di bawah ini merupakan siklus hidup penyu:

Sumber: https://twitter.com/bkipmmanado 

1.          Penyu dewasa mulai berkembangbiak pada usia 30 tahun. Penyu betina mulai bertelur pada malam hari dan berakhir sebelum subuh. Penyu betina akan memilih tempat bertelur yang bersih dari sampah, dengan menggunakan sirip belakangnya untuk menggali pasir membuat lubang dengan kedalaman 50-70 cm. Penyu bertelur sekitar 80-120 butir yang berukuran sebesar bola pingpong. Setelah bertelur, penyu betina kembali ke laut meninggalkan telurnya.

Sumber: food.detik.com

2.      Setelah 45-60 hari tukik akan menetas, tukik adalah sebutan untuk anak penyu yang baru lahir. Umumnya tukik akan menetas pada waktu malam hari. Tukik yang berhasil menetas akan kembali ke laut dengan mengikuti sinar bulan pada permukaan air. Selama berada di laut tukik harus berjuang hidup dari ancaman hewan predator. Banyaknya ancaman pada tukik mengakibatkan berkurangnya populasi penyu dari 1000 ekor tukik yang menetas hanya satu yang dapat tumbuh hingga dewasa.

Sumber: www.mongabay.co.id

3        Tukik yang sudah dewasa akan mulai memakan udang, ubur-ubur, kepiting, lamun dan ikan-ikan kecil. Walaupun sudah tumbuh dewasa dan memiliki karapas yang kuat, penyu masih menjadi ancaman bagi hewan predator, seperti hiu. Manusia dapat menjadi ancaman terbesar bagi kehidupan penyu, karena telur penyu memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi yang menyebabkan manusia banyak memburunya.

Sumber: yayasanpenyu.org 

4.          Penyu yang berhasil bertahan hidup akan mencari pasangan untuk berkembang biak. Penyu betina yang berhasil berkembang biak akan kembali ke tempat mereka dilahirkan untuk bertelur.

Sumber: https://www.youtube.com

 

Ditulis oleh: Haniya Mei Lestari, Divisi Humas KSPL “Chelonia” (2020) 

Sumber:

Gurusinga, J. 2015. Konservasi Penyu. Diambil dari: https://www.academia.edu. Diakses pada 22 Agustus 2020.

Sutrisna, LGI, et al. 2020. Animasi Siklus Hidup dan Pelestarian Penyu Desa Adat Tanjung Benoa. Pusat Teknologi dan Budaya ITB STIKOM Bali. Diambil dari: https://www.youtube.com. Diakses pada 22 Agustus 2020

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar