Minggu, 26 Juni 2022

Habitat Alami Penyu Laut

Penyu adalah reptil laut seperti kura-kura yang mampu menjelajahi dunia dengan keempat sirip kakinya. Penyu merupakan organisme ikonik yang hidup di perairan laut dan terdapat 7 spesies penyu yang ada di dunia. Indonesia menjadi salah satu habitat bertelur 6 penyu dari 7 penyu yang ada di dunia. Hal tersebut didasari karena perairan Indonesia menjadi rute perpindahan (migrasi) Penyu Laut di persimpangan Samudera Pasifik dan Hindia. Penyu ditemukan di laut yang hangat hingga sedang diseluruh dunia. Penyu yang dapat ditemui di Indonesia antara lain: Penyu lekang, penyu hijau, penyu belimbing, penyu pipih, penyu tempayan, penyu sisik. Sebagian penyu menempati daerah di pesisir pantai, terumbu karang, perairan dangkal, dan ditempat lainnya.

1. Padang Lamun

Lamun (Seagrass) adalah komponen utama detritus dalam makanan di setiap laut dangkal. Tumbuhan laut ini menyediakan nutrient pada sejumlah hewan invertebrata dan ikan. Dari tujuh jenis penyu yang hidup dilaut, penyu hijau (Chelonia mydas) merupakan jenis penyu yang banyak menarik perhatian baik diluar  negeri seperti Costa Rica (Amerika Tengah). Serawak (Malaysia) dan Australia maupun di Indonesia. Penyu hijau muncul untuk memakan algae hanya pada beberapa habitat yaitu pada daerah terumbu karang, sedangkan pada daerah pesisir, baik di teluk maupun di estuaria makanan penyu hijau adalah lamun. Habitat lamun berfungsi sebagi daerah makanan utama untuk penyu hijau dewasa. Penyu hijau jika memakan lamun sangat berbeda dengan duyung, penyu hijau ini tidak mengganggu substrat atau sistem rhizome dari lamun.

Padang Lamun Menjadi Salah Satu Habitat Penyu
Padang Lamun Menjadi Salah Satu Habitat Penyu

2. Pesisir Pantai

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 65% wilayah laut, Indonesia memiliki potensi pembangunan ekonomi yang sangat besar. Potensi tersebut berupa sumber daya alami seperti terumbu karang, hutan mangrove, pantai berpasir, ataupun sumber daya buatan seperti tambak, kawasan pariwisata, kawasan industri dan perhubungan. Pantai juga merupakan wilayah perbatasan antara daratan dengan lautan yang didalamnya terdapat hubungan yang erat antara aktivitas manusia dengan lingkungan daratan dan lingkungan laut.

Penyu merupakan salah satu fauna yang memiliki aktivitas di daerah pesisir pantai untuk bertelur. Pantai tempat penyu bertelur biasanya berpasir lembut dan bersuhu hangat, cocok untuk mengerami telur-telur penyu. Salah satu faktor kehadiran penyu ke pantai karena kondisi bio-fisik pantai yang sesuai untuk peneluran penyu. Secara biologi, kehadiran penyu pada suatu pantai dipengaruhi kondisi sebaran ekosistem dan komposisi vegetasi pantai. Keberadaan hewan predator akan mempengaruhi tingkat jumlah telur penyu dan tukik. Secara fisik, kehadiran penyu pada suatu pantai dipengaruhi oleh tingkat   kemiringan pantai, jenis sedimen atau pasir pantai, tingkat keterlindungan pantai terhadap gempuran energi gelombang laut dan kestabilan pantai.

Penyu Betina Naik ke Pesisir Pantai untuk Bertelur

3. Terumbu Karang

Terumbu karang merupakan endapan zat kapur yang merupakan hasil metabolisme dari ribuan hewan karang, sedangkan karang adalah hewan yang tersusun atas puluhan atau jutaan individu yang disebut polip. Manfaat karang sebagai tempat hidup dan pangan bagi ikan, serta menjadi pelindung bagi makhluk laut dan pantai dari hempasan ombak (Salim, 2012). Ekosistem terumbu karang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan laut seperti tingkat kejernihan air, arus, salinitas dan suhu. Peran dalam menjaga ekosistem laut yang sehat juga dilakukan oleh penyu salah satunya penyu sisik (Eretmochelys imbricate). Dibekali dengan mulut seperti paruh burung, Penyu Sisik memakan berbagai jenis spons, dengan demikian mereka dapat mengontrol komposisi spesies dan distribusi spons dari ekosistem Terumbu Karang. Spons secara agresif bersaing berebut tempat dengan Terumbu Karang. Dengan memakan spons maka Penyu Sisik memberikan kesempatan kepada Terumbu Karang untuk berkoloni dan bertumbuh.

Tanpa keberadaan Penyu Sisik maka spons sangat mendominasi terumbu karang yang bisa merubah strukttur ekosistem terumbu karang. Penyu memiliki peran penting untuk menjaga kesehatan laut di seluruh dunia selama lebih dari 100 juta tahun. Peran itu antara lain menjaga fungsi terumbu karang supaya produktif hingga memindahkan nutrisi penting dari perairan ke daratan (di pantai). Menurunnya populasi Penyu, berbanding lurus dengan berkurangnya kemampuan Penyu melakukan fungsi pentingnya di laut. Sebenarnya laut kita sudah tidak sehat lagi akibat dari overfishing, perubahan iklim, dan polusi (lpsplsorong, 2018).

Terumbu Karang Menjadi Salah Satu Habitat Penyu

4. Perairan Dangkal

Perairan dangkal adalah bagian perairan yang mendapatkan cahaya matahari yang cukup untuk algae berfotosintesis. Zona ini terletak dari permukaan laut hingga kedalaman 200 meter.

Penyu adalah binatang melata laut yang hampir sepanjang hidupnya berada di dalam laut. Hanya penyu betina dewasa yang naik ke daratan pada waktu-waktu tertentu untuk bertelur. Habitatnya adalah bagian laut yang tidak begitu dalam, dekat daerah pantai peneluran dengan perairan laut yang ditumbuhi alga laut dan lamun. Daerah ini juga menjadi tempat hidup berbagai jenis binatang avertebrata yang menjadi makanan utama penyu sisik. Beberapa jenis lamun dan alga yang tumbuh di daerah seperti ini misalnya Thallasia sp., Gracilaria spp. dan Sargassum spp.

Jenis penyu dan makanannya:

  1. Penyu hijau, makanan utama mereka adalah lamun laut atau alga.
  2. Penyu belimbing, makanan utama mereka adalah ubur-ubur.
  3. Penyu tempayan termasuk karnivora, mereka memakan kerang, kepiting, bulu babi, siput, dan ubur-ubur.
  4. Penyu pipih termasuk kedalam hewan omnivora, makanan utamanya lamun, karang lunak, teripang, ubur-ubur, kerang, udang, dan invertebrata lainnya.
  5. Penyu sisik memiliki makanan utama karang lunak, seperti sponges & anemon, juga cumi dan udang.

Berdasarkan sumber makanannya, daerah perairan dangkal merupakan tempat yang sangat tepat menjadi habitat penyu laut dan perairan dangkal ini menjadi tempat kawin terutama untuk kelompok Chelonidae. Setelah perkawinan, sang jantan akan tetap berada di sekitar karang untuk mencari makan, sedangkan sang betina juga akan tetap berada di perairan dangkal yang dekat dengan pantai.

Perairan Dangkal Merupakan Salah Satu Habitat Penyu 

Penutup

Penyu membutuhkan 3 macam habitat dalam siklus hidupnya, yaitu habitat makan, habitat kawin, dan habitat peneluran. Habitat makan dan habitat kawin berada di perairan yang memiliki karang, sedangkan habitat bertelur berada pada daerah pesisir pantai.




DAFTAR PUSTAKA

lpsplsorong. 2018. Penjaga Sumberdaya Itu Bernama Penyu. https://kkp.go.id/djprl/lpsplsorong/artikel/4346-penjaga-sumberdaya-itu-bernama-penyu. (Diakses 25 Juni 2022 Pukul 10.40 WIB)

Kristiyanti, M. 2016. Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Pantai Melalui Pendekatan ICZM (Intagrated Coastal Zone Management). Jurusan KPN, STIMART “AMNI” Semarang. Hal 752 – 760.  ISBN: 978-979-3649-96-2

Mursalin, Budhi S, & Manurung TF. 2017. Krakteristik Lokasi Peneluran Penyu Hubungannya dengan Struktur dan Komposisi Vegetasi di Pantai Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Jurnal Hutan Lestari. Vol. 5 (2) : 338 – 347

Salim, D. 2012. Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang Akibat Pemutihan (Bleaching) Dan Rusak. Jurnal Kelautan Vol. 5 No. 2

Prihanta, W. 2007. Problematika Kegiatan Konservasi Penyu di Taman Nasional Meru Beriti, Laporan Penelitian Pengembangan IPTEK. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah, Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar