Indonesia merupakan Negara Kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau lebih dari 17.500 di sepanjang ekuator dan lebih dari 360 juta hektar area laut. Terhampar diantara isothermal 20o LU/LS merupakan lokasi yang baik bagi pertumbuhan terumbu karang, rumput laut dan keanekaragaman hayati termasuk penyu laut (Limpus and McLachlan, 1994).
Ada 7 jenis penyu di dunia dan 6 diantaranya terdapat
di Indonesia. Jenis penyu yang ada di Indonesia adalah Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea), Penyu Pipih (Natator depressus) dan Penyu Tempayan
(Caretta caretta).
Penyu
telah ada selama jutaan tahun dan menghiasi
perairan seluruh samudra di dunia, kecuali Arktik.
Sayangnya, tukik atau anak penyu menghadapi banyak ancaman terhadap kelangsungan hidupnya; ada yang
bersifat alami namun sebagian besar merupakan
ancaman antropogenik (manusia). Diperkirakan hanya 1 dari 1.000 penyu yang bertahan hidup mulai dari telur hingga dewasa
(Ackerman,1997).
Penyu dewasa memiliki sedikit predator
alami karena ukuran dan cangkangnya yang keras.
Namun hiu, buaya, ikan besar, dan terkadang gurita, dapat menyerang penyu
dewasa. Sebaliknya, telur penyu dan
tukik mempunyai risiko yang jauh lebih tinggi dari predator alami. Di pantai dan dalam perjalanan ke laut, kepiting,
burung, dan mamalia
kerap memangsa telur dan
tukiknya. Begitu berada di dalam air, tukik juga menjadi korban banyak spesies
ikan (Shaw, 2013).
Sumber gambar: (Dokumen pribadi, 2022)
Berkurangnya jumlah telur penyu di alam tentu akan mempengaruhi populasi penyu, jika populasi penyu semakin berkurang dan bahkan jika sampai terjadi kepunahan maka ekosistem laut yang terganggu akan menimbulkan kerusakan lingkungan mengingat fungsi penyu di alam adalah menjaga agar ekosistem laut tetap sehat. Kurangnya populasi penyu inilah berdampak negatif dalam menjaga ekosistem laut yang sehat bagi jutaan ikan dan hewan laut lainnya, sehingga ikan dan hewan-hewan laut yang memiliki protein yang baik dikonsumsi akan berkurang nantinya dalam tubuh manusia (Juliono, 2017).
Maka dari itu Pelestarian penyu merupakan bentuk kepedulian kita sebagai manusia yang juga turut serta dalam menjaga sumber daya alam hayati. Pelestarian penyu penting untuk mencegah kepunahan dari populasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Ackerman, Ra,1997. I 997. Lingkungan sarang dan
perkembangan embrio penyu. Biologi penyu.
Pers CRC. boca raton, florida, hal.83-106
Juliono, Juliono, dan M Ridhwan, “Penyu dan usaha
pelestariannya,” Serambi Saintia: Jurnal Sains
dan Aplikasi, 5.1 (2017)
Limpus C, McLachlan N. 1994. The conservation status of the leatherback turtle,
Dermochelys coriacea. Presented at Australia. Proceedings of the
Australian Marine Turtle Conservation Workshop. Queensland, Australia
Shaw, KR, 2013. Pengaruh genangan
terhadap keberhasilan penetasan
sarang penyu tempayan (caretta caretta) (disertai
doktoral, University of miami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar