Minggu, 02 Maret 2025

INISIATIF GLOBAL UNTUK MENYELAMATKAN PENYU DARI KEPUNAHAN


Penyu laut telah ada selama lebih dari satu abad. Namun mereka sedang menghadapi ancaman besar yang dapat menghancurkan mereka. Perburuan, pencemaran laut, hilangnya tempat untuk bertelur, dan perubahan iklim adalah semua tindakan manusia yang memperburuk keadaan populasi penyu. Banyak kampanye global telah diluncurkan untuk mencegah kepunahan penyu sebagai tanggapan terhadap ancaman ini. Di seluruh dunia, pemerintah, organisasi non-pemerintah, ilmuwan, dan masyarakat lokal bekerja sama untuk mencapai tujuan ini.

 

Terdapat solusi dari ancaman kepunahan penyu salah satunya yaitu pembuatan konservasi. Konservasi sebagai penghambat laju kerusakan habitat dan kehilangan spesies lebih banyak. Menurut IUCN dalam Harahap (2015), bahwa konservasi adalah luas daratan dan laut yang digunakan untuk perlindungan dan pemeliharaan keanekaragaman hayati, dan sumber daya alam yang terhubung dengan budaya yang terkait serta dikelola melalui penerapan hukum atau dengan cara efektif lainnya. Konservasi penyu di dunia ditetapkan oleh Union for Conservation of Nature (IUCN) yang merupakan Lembaga internasional untuk konservasi alam (satwa maupun tumbuhan) dan pembangunan berkelanjutan (Nasution dan Hairul, 2021).

 

Konservasi penyu merupakan upaya untuk pemeliharaan dan perlindungan penyu dari ancaman kepunahan. Konservasi penyu yang melibatkan masyarakat dalam penguatannya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ancaman kepunahan penyu. Diharapkan dari adanya pendekatan itu manusia tidak lagi memburu penyu untuk kepentingan pribadi, kelompok maupun untuk konvensional. Sebaiknya informasi mengenai kepunahan penyu dan konservasi penyu lebih disebar luaskan agar seluruh masyarakat mengetahui bahwa keadaan lingkungan penyu yang buruk karena perilaku manusia dan dengan adanya konservasi diharapkan masyarakat dapat mengetahui manfaat dari konservasi penyu laut itu sendiri.


Berikut ini merupakan lembaga konservasi yang melindungi satwa liar di dunia

1.      Konvensi Internasional Perdagangan Satwa Liar yang Terancam Punah (CITES)

Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) adalah perjanjian internasional yang bertujuan untuk memastikan bahwa perdagangan internasional spesies tumbuhan dan hewan liar tidak mengancam kelangsungan hidup mereka. Appendix I CITES mencakup semua spesies penyu laut, dan perdagangan internasional produk penyu, seperti karapas penyu sisik, dilarang keras. CITES (CITES, 2023) berfungsi sebagai alat legislatif penting untuk menghentikan perdagangan dan perburuan ilegal penyu laut dan produknya di seluruh dunia (CITES, 2023).

2.      Inisiatif Konservasi Terpadu World Wildlife Fund (WWF)

Salah satu organisasi konservasi terbesar di dunia, WWF memiliki program konservasi penyu laut di lebih dari 50 negara. Inisiatif WWF mencakup pemantauan

populasi penyu, perlindungan habitat bersarang, mendorong kebijakan yang mengurangi pencemaran plastik di lautan, dan kampanye untuk mengurangi penggunaan produk yang terbuat dari penyu. WWF juga bekerja sama dengan komunitas lokal untuk melindungi sarang penyu dan mendukung ekowisata yang berbasis konservasi (WWF, 2022).

3.      Sea Turtle Conservation (STC)

Organisasi ini merupakan salah satu organisasi non-pemerintah tertua yang berkomitmen untuk melindungi penyu laut adalah Sea Turtle Conservancy (STC). Salah satu program utamanya adalah "Turtle Walk" yang memungkinkan masyarakat untuk melihat dan melindungi penyu saat musim bertelur. STC juga menggunakan teknologi satelit untuk melakukan penelitian tentang migrasi penyu; teknologi ini membantu memantau rute migrasi dan lokasi makan penyu di laut, yang membuat penelitian ini sangat penting untuk menentukan area perlindungan maritim yang efektif (Sea Turtle Conservancy, 2023).

 

Dengan mengurangi kerusakan habitat dan mengurangi kehilangan spesies, konservasi memiliki peran penting dalam melindungi keanekaragaman hayati secara menyeluruh serta partisipasi masyarakat dalam program konservasi juga penting unruk meningkatkan kesadaran pada ancaman yang dihadapi penyu dan pentingnya melindungi spesies tersebut.


Organisasi internasional seperti CITES, WWF, dan STC telah memainkan peran penting dalam melindungi penyu melalui program konservasi yang komprehensif. Program- program ini berfokus pada perlindungan habitat, pelarangan perdagangan ilegal, pengurangan pencemaran plastik, dan penelitian ilmiah yang memanfaatkan teknologi untuk melacak migrasi penyu. Dengan dukungan masyarakat internasional, upaya konservasi penyu dapat terus berkembang dan diharapkan dapat mencegah kepunahan.

 

Ditulis oleh: Achmad Alfio Dalish Sumarow, Junita Wulandari, Lilis Fauziah Agustin, dan Stiza Anindya Fasha

DAFTAR PUSTAKA

CITES. (2023). Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora. https://www.cites.org Diakses pada 28 September 2024.

Sea Turtle Conservancy. (2023). Sea Turtle Conservancy Programs. https://conserveturtles.org Diakses pada 28 September 2024.

Tambunan et al.2021. Upacara Adat yang Memanfaatkan Penyu dan Kebutuhan Daging Penyu untuk Pesta Pernikahan oleh Masyarakat Pulau Enggano. Journal of Global Forest and Environmental Science. Vol.1 (1).

Nasution, E.D dan Hairul Fatah.2021.Rapid Survei Keanekaragaman Hayati Status Konservasi  Permen LHK (P.106/2018) dan IUCN di Areal Nilai Konservasi Tinggi Perkebunan Kelapa Sawit. Jurnal AGRIFOR. Vol.20(1).

WWF. (2022). Turtle Conservation Projects. World Wildlife Fund. https://www.worldwildlife.org Diakses pada 28 September 2024



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar